Ngikutin isu seksi akhir-akhir ini, bener-bener bikin sedih :c. Ada yang cerai, satunya berkoalisi. Banyak yang gak legowo. Presiden juga bilang siap berkompetisi dengan wakilnya pada pilpres mendatang :#.
Kenapa ya gak pada kompak? Semua menjual nama rakyat, kemajuan bangsa. Tapi saling memaafkan, mengakui kekalahan, menjunjung nilai kebersamaan justru belum terlihat. So, gimana caranya memajukan bangsa?
Dalam diskusi, tulisan di situ-situs jejaring sosial, warung kopi, membuktikan justru rakyat kian apatis. Mungkin, pilpres mendatang lebih besar golput dibanding jumlah pemilih.
Entahlah. Smoga tak benar. Tapi faktanya rakyat benar-benar kecewa, sedih, apatis. Masa bodoh. Roda kehidupan terus berputar, dapur harus tetap mengebul, perut harus diisi, pendidikan harus dikejar, ilmu harus ditambah. Mengapa calon pemimpin tetap sibuk dengan urusannya?
Bahkan beberapa kawan jurnalis tak sedikit yang apatis --putus asa mungkin--. Politik tidaklah buruk, hanya orang-orang di dalamnya yang belum mampu memainkan perannya dengan cantik. Tanpa menyakiti rakyat, tanpa membodohi, tanpa BULL SHIT.
Koalisi-koalisi cicak, koalisi kecoa, koalisi hati dan pikiran, lebih indah dibanding koalisi partai. Ini negara, duhai para penguasa. Pikirkanlah rakyat, dengan sebenar-benarnya. Dengan mata hati, merasakan hidupnya: walau hanya sekejap. Entahlah.
Index
Kala di Harian Pagi Kaltimpost
Ketika di Harian Umum Republika
gado-gado
puisi-puisi biru
tentang itu
tulisan bebas
Menarik Banget
Klik Blogger
Terjemahkan laman ini
Apa kabar
Assalammualaikum. Kabar baik kan? Hari ini, sudah berbuat baik apa? Terima kasih, ya, mau mampir. Salam kenal. Pengelola blog ini dikasih anugerah sama orangtuanya berupa nama R. Rudi Agung P. Sedangkan nama pena lebih sering makai; rap. Tulisan di sini adalah 2nd arsip coretanku di kertas komersil: celoteh ini-itu kala belajar di Harian Umum Republika Jakarta dan Harian Pagi KaltimPost Kalimantan. Tapi, lebih banyak tetesan pena berantakan sih, terkait apa ajah. Berisi campuran serpihan diksi dari hamba yang masih belajar.
Hmmm mari berbagi sambil belajar dan terus belajar. Jangan lupa memperhatikan masalah sosial sekitar. Siapa tahu kita bisa memetik pelajaran dan memberi kemaslahatan. Dan, mari mencatat sklumit kabar angin di hari kemarin, esok, ato lusa. Belajar menulis, menulis, menulis.
Hmmm mari berbagi sambil belajar dan terus belajar. Jangan lupa memperhatikan masalah sosial sekitar. Siapa tahu kita bisa memetik pelajaran dan memberi kemaslahatan. Dan, mari mencatat sklumit kabar angin di hari kemarin, esok, ato lusa. Belajar menulis, menulis, menulis.