Kepedihan kembali menimpa bangsa ini. Rentetan peristiwa yang terjadi di Indonesia membuat hati kita semakin masgyul: Kesenjangan sosial yang melebar, mandulnya penegakan hukum, tingginya angka kriminalitas, sampai siaran televisi yang acap menyudutkan Islam.
lanjut baca..
Index
Kala di Harian Pagi Kaltimpost
Ketika di Harian Umum Republika
gado-gado
puisi-puisi biru
tentang itu
tulisan bebas
Menarik Banget
Klik Blogger
Terjemahkan laman ini
Kemana Penghuni Masjid?
Hasil riset Kementerian Agama RI yang dilansir pada penghujung November 2011 menunjukkan fakta mencengangkan: Dari 800 ribuan masjid di seluruh Indonesia, sebanyak 89,9 persennya sepi dari kegiatan keagamaan.
lanjut baca..
lanjut baca..
Indonesia Butuh Televisi Islam
Mengikuti perkembangan informasi terkini kian membuat hati kita masygul. Khususnya melihat pemberitaan yang disiarkan media televisi. Pemutar balikkan fakta, penyudutan dan pembusukan citra Islam sering kali kita saksikan di televisi dan media massa lainnya.
lanjut baca..
lanjut baca..
Ukhuwah Islamiyah Lenyap?
Mata dunia terbelalak. Tragedi berdarah 31 Mei yang didalangi zionis Israel terhadap relawan Flotilla to Gaza benar-benar menginjak nilai kemanusiaan. Ramai-ramai dunia mengecam. Menggelar demo hingga menerjunkan relawan lain untuk kembali menembus Gaza.
lanjut baca..
lanjut baca..
Teroris, Obama, dan Simbiosis Mutualisme
Setelah drama penangkapan Noordin M Top, tahun lalu, ‘proyek’ terorisme sempat istirahat. Kini di tengah gonjang-ganjing kasus Century, hingar bingar rencana kedatangan Obama ke Indonesia, dan citra polisi yang kian memburuk; tiba-tiba drama terorisme dihidupkan lagi. Apakah ada kaitannya?
lanjut baca..
lanjut baca..
Just 4Mom: Rindu dalam Rindu
Kerinduan di tepi kenangan.
Bunda..
Andai sluruh isi dunia ini bisa ku miliki,
smua itu tetap tak mampu membalas jasamu.
Bunda..
Andai ku ingat saat itu,
ku kan memohon agar Malaikat Izrail
juga memanggilku.
Tapi Bunda..
Bukankah kau mengajariku untuk dapat kuat, apapun yang terjadi.
Bumi pun masih tetap berputar.
Aku hanya bisa berharap.
Seiring putaran bumi, untaian doaku akan slalu menemanimu.
Menemani tidur lelapmu di taman surga.
Ya Allah, tinggikan derajat orangtua kami.
Tinggikanlah derajat kami di sisi-Mu.
Di sisi seluruh hamba-Mu.
[tiba-tiba, ku ingat hari kemarin]
Bunda..
Andai sluruh isi dunia ini bisa ku miliki,
smua itu tetap tak mampu membalas jasamu.
Bunda..
Andai ku ingat saat itu,
ku kan memohon agar Malaikat Izrail
juga memanggilku.
Tapi Bunda..
Bukankah kau mengajariku untuk dapat kuat, apapun yang terjadi.
Bumi pun masih tetap berputar.
Aku hanya bisa berharap.
Seiring putaran bumi, untaian doaku akan slalu menemanimu.
Menemani tidur lelapmu di taman surga.
Ya Allah, tinggikan derajat orangtua kami.
Tinggikanlah derajat kami di sisi-Mu.
Di sisi seluruh hamba-Mu.
[tiba-tiba, ku ingat hari kemarin]
Langganan:
Postingan (Atom)
Apa kabar
Assalammualaikum. Kabar baik kan? Hari ini, sudah berbuat baik apa? Terima kasih, ya, mau mampir. Salam kenal. Pengelola blog ini dikasih anugerah sama orangtuanya berupa nama R. Rudi Agung P. Sedangkan nama pena lebih sering makai; rap. Tulisan di sini adalah 2nd arsip coretanku di kertas komersil: celoteh ini-itu kala belajar di Harian Umum Republika Jakarta dan Harian Pagi KaltimPost Kalimantan. Tapi, lebih banyak tetesan pena berantakan sih, terkait apa ajah. Berisi campuran serpihan diksi dari hamba yang masih belajar.
Hmmm mari berbagi sambil belajar dan terus belajar. Jangan lupa memperhatikan masalah sosial sekitar. Siapa tahu kita bisa memetik pelajaran dan memberi kemaslahatan. Dan, mari mencatat sklumit kabar angin di hari kemarin, esok, ato lusa. Belajar menulis, menulis, menulis.
Hmmm mari berbagi sambil belajar dan terus belajar. Jangan lupa memperhatikan masalah sosial sekitar. Siapa tahu kita bisa memetik pelajaran dan memberi kemaslahatan. Dan, mari mencatat sklumit kabar angin di hari kemarin, esok, ato lusa. Belajar menulis, menulis, menulis.